Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

9/16/2011

Fenomena HALO MATAHARI di Tasikmalaya

Fenomena Pelangi Mengelilingi Matahari atau banyak yang menyebut dengan Halo Matahari di Padang banyak di Bahas di situs jejaring sosial Facebook. Fenomena yang disebut juga Cincin Matahari terjadi pada hari kamis kemaren antara pukul 09.00 hingga 11.00. Fenomena cincin halo matahari yang menghiasi langit kota Padang ini sempat membuat masyarakat kota Padang heboh. Ada yang menyangka bahwa peristiwa tersebut pertanda akan terjadinya musibah. Apalagi, sejak dua minggu ini, isu-isu gempa memang cukup merebak di tengah-tengah masyarakat kota Padang. Berikut ini adalah Gambar Fenomena Halo Matahari di Padang:
 Bagaimana Fenomena Pelangi Mengelilingi Matahari ini bisa Terjadi.??
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Pada umumnya halo melibatkan putaran radius 22° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.
Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandungi ais kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.

“Fenomena alam itu lumrah dan bisa terjadi di mana saja, seperti pelangi mengelilingi matahari atau bulan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan cuaca,” kata Susiana saat menghadiri Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-60 tahun 2010 di Lembang Kabupaten Bandung.
Ia menyebutkan, fenomena halo mungkin jarang terjadi di daerah tropis, namun di belahan bumi Eropa fenomena itu sering terjadi.
Halo, selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggit berbingkai warna pelangi, juga bisa terjadi dalam lingkaran separuh dengan pusat pada cahaya matahari.
Susiana menyebutkan, bila ingin melihat halo, kedua mata harus dilindungi dari pancaran sinar matahari.
“Jangan sesekali terlalu lama memandang halo, kalau perlu memakai kacamata hitam atau tiga dimensi, hindari kilauan pada kaca atau cermin,” katanya.
Khusus bagi mereka yang hendak mengambil foto dengan menggunakan kamera single lens reflex (SLR), sebaiknya tidak langsung membidik melalui kotak bidik ke arah halo, karena cahaya matahari akan masuk ke dalam lensa fokus dan bisa merusak retina mata.

9/14/2011

Awas, Satelit Rongsok NASA Akan Jatuh ke Bumi

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA memperingatkan satelit ruang angkasanya yang sudah tidak beroperasi akan jatuh ke bumi pada akhir September 2011 ini. Satelit yang akan jatuh itu bernama Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) dengan berat 6,5 ton.

UARS dinonaktifkan pada 2005. Satelit ini bertugas mengamati cuaca dan iklim. NASA memperkirakan, satelit ini akan terjun ke bumi akhir pekan di bulan September atau awal pekan di bulan Oktober mendatang.

Meskipun sebagian satelit UARS akan terbakar karena gesekan dengan atmosfer, diperkirakan masih ada bagian-bagian yang akan jatuh sampai di permukaan bumi. NASA memperingatkan penduduk bumi akan risiko tertimpa puing-puing UARS.

Pejabat NASA mengatakan ada peluang 1 per 3.200 yang akan jatuh ke bumi dan akan melukai penduduk. Sekenario yang diharapkan satelit ini jatuh di atas permukaan lautan, sehingga tak menyebabkan korban manusia.

"Bumi sangat besar, sedangkan satelit ini kecil. Peluang menimpa manusia sangat-sangat kecil yang tergantung cuaca matahari, variasi gravitasi bumi, dan orientasi lain satelit. Bagaimanapun, jatuhnya UARS di dekat NASA harus bisa diprediksi lebih tepat," kata pejabat NASA sebagaimana dikutip space.com.

Badan ruang angkasa untuk pertama kali mengumumkan kemungkinan jatuhnya satelit ini minggu lalu. Oleh sebab itu, para ahli harus bisa menjelaskan jalur dan memastikan orbit UARS saat ini.

"Pada 12 September 2011, orbit UARS adalah 145 mil dengan 165 mil (235 km dengan 265 km," tulis pejabat NASA dalam keterangannya.

Satelit ini memiliki panjang 10,7 meter dan lebar 4,5 meter. Lokasi jatuhnya satelit ini masih dianalisis, namun area penyebaran jatuhnya material diperkirakan mencapai 800 km.

Pejabat NASA mengatakan setidaknya ada 26 bagian satelit yang akan sampai ke permukaan bumi. Masyarakat diimbau tidak memegang puing-puing UARS. Aparat penegak hukum juga diminta menyatakan semua puing-puing UARS ini tidak boleh disimpan dan dijual oleh siapapun karena merupakan properti dari pemerintah Amerika.

UARS dibangun dengan biaya US$750 juta. Diluncurkan pada 1991 untuk penelitian ozon dan susunan kimia lain yang ada di atmosfer bumi. Sejak itu, standar internasional yang berhubungan dengan penghentian satelit diambil.

Saat ini peluncuran satelit maupun pengembaliak ke bumi harus aman. Namun, tidak ada prosedur standar operasi untuk mengembalikannya ke bumi.

Awas! Nonton Kartun Merusak Memori Balita

 Sering menonton kartun cepat ternyata merugikan kemampuan balita untuk berkonsentrasi dan memecahkan teka-teki berbasis logika. Parahnya, satu penelitian menyebutkan kebiasaan ini juga bisa merusak memori jangka pendek mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Virginia di AS ini melibatkan 64 anak yang secara acak dibagi dalam tiga kelompok.
Satu kelompok diminta secara khusus menonton sembilan menit kartun SpongeBob SquarePants yang populer, di mana perubahan adegan terjadi pada rata-rata setiap 11 detik.
Kelompok lain mengamati kartun pendidikan dengan perubahan adegan rata-rata setiap 34 detik, sedangkan kelompok terakhir diizinkan untuk menggambar.
Setelah itu anak-anak kemudian diminta untuk menyelesaikan berbagai tes. Yang pertama, tes teka-teki, dan tes yang kedua adalah tes mengikuti petunjuk.
Hasilnya, terlihat kelompok anak yang sebelumnya diminta untuk menonton kartun lebih lambat menyelesaikan berbagai tes, bila dibandingkan dengan kelompok yang menonton kartun yang lambat dan kelompok yang menggambar.
"Percobaan memperlihatkan anak-anak menunjukkan prestasi yang lebih buruk setelah melihat kartun. Bahkan ada temuan yang didukung penelitian lain yang menemukan efek jangka panjang akan fakta negatif ini," tutup salah satu peneliti Dr Angeline Lillard.

Awas Jebakan Virus Menyebar Lewat Facebook Chat

Jangan sekali-sekali menge-klik link yang dikirim teman lewat layanan Facebook Chat jika belum jelas sumbernya. Bisa jadi, link tersebut adalah jebakan virus yang disebar lewat akun teman yang sudah dibajak. Sekali terjebak, Anda kesulitan untuk mengatasinya.
Kenapa patut diwaspadai? Pembuat virus ini rupanya tahu kelemahan Facebook sehingga membuat jebakan bukan lewat aplikasi sehingga sulit diblokir administrator Facebook. Menurut laporan Vaksincom, serangan ini menyebar sejak pertengahan Agustus 2011. Hingga saat ini banyak pengguna komputer yang sudah terinfeksi oleh serangan jenis worm/rootkit yang dikenal dengan nama W32/Kolab.xx oleh Norman Security Suite. Virus ini juga disebut Click1.
Tercatat, sudah puluhan varian sejak Agustus yang disebarkan oleh pembuat virus ini. Hebatnya, pada saat awal kemunculannya selama 2 minggu pertama mayoritas antivirus bahkan tidak dapat mendeteksi worm/rootkit tersebut sampai dengan awal September 2011.
Kolab disebarkan lewat layanan Facebook Chat. Umumnya hanya pesan singkat, misalnya iming-iming video lucu atau video porno disertai link-nya. Begitu link tersebut di-klik, komputer akan mengunduh file virus secara otomatis yang akun Facebook terbajak.
Namun, hebatnya akun Facebook yang menjadi korban tidak akan mengalami perubahan apapun. Pembuat virus akan memanfaatkan akun-akun tersebut untuk menyebarkan lebih banyak link jebakan ke jaringan pertemanan tersebut. Hebatnya, saat akun korban mengirim link jebakan secara otomatis, tidak muncul jendela poup sehingga pengguan facebook tak sadar akunnya sedang dimanfaatkan.
Masih Sulit Dibasmi
Satu-satunya cara efektif menghadapi serangan semacam ini adalah dengan mengantisipasi sejak awal. Layaknya situs phising, jangan mudah tergoda untuk membuka link yang dikirimkan orang lain meski dengan iming-iming menarik. Apalagi serangan macam Kolab termasuk jenis serangan yang sulit dibasmi. Vaksincom bahkan masih belum menemukan cara efektiof membasminya.
"Vaksinis sedang melakukan test ekstensif pada virus ini di laboratorium virus Vaksincom. Nantikan artikel berikut yang akan menggali lebih dalam tentang virus ini serta cara membasminya," tulis Ad Sap, dari Vaksincom dalam emailnya, Jumat (9/9/2011).
Kolab/Click1 tidak berjalan pada proses Windows sehingga sulit menemukan dan mematikan keberadaan worm/rootkit ini. Tetapi, worm ini justru mendompleng atau menumpang pada file Svchost.exe milik Windows, sehingga Anda akan sulit mematikannya. Jika Anda memaksa mematikan file Svchost.exe, komputer akan mengalami blue screen of death/BSOD. Termasuk jika Anda mencoba melakukan scan menggunakan tools tertentu seperti GMER, tools yang biasa digunakan untuk mendeteksi rootkit.
Walaupun tidak berjalan pada proses atau services Windows, Kolab/Click1 memanfaatkan file Svchost.exe Windows, untuk melakukan broadcast pada IP-IP tertentu. Agar dapat berjalan bebas tanpa hambatan, Kolab/Click1 mendaftarkan programnya pada Windows Firewall, sehingga diperbolehkan untuk melakukan koneksi dan broadcast.
Nah, sebelum Anda terjebak, catat tips hindari Kolab/Click1. Berikut beberapa tips bagi Anda jika tidak ingin terinfeksi dan menjadi korban dari worm/rootkit ini:
1. Hindari melakukan klik pada link yang dikirim pada Anda, baik melalui pesan chat FB atau status.
2. Beritahukan pada teman Anda, bahwa komputer tersebut telah terinfeksi virus, dan segera lakukan update dan scan komputer dengan antivirus yang terupdate.
3. Jangan melakukan copy link atau melakukan pemberitahuan disertai link tersebut, karena dengan begitu Anda justru ikut menyebarkan link yang mengandung virus tersebut.
4. Jangan meninggalkan FB Anda dalam keadaan aktif/login, sebaiknya Anda logout dahulu hingga Anda kembali.
5. Gunakan Secure HTTP / HTTPS pada saat Login FB, hal ini agar FB Anda tidak mudah diakses oleh orang lain disekitar Anda.

Iklan Google Chrome Angkat Sisi Kemanusiaan

Iklan televisi pertama Google Chrome muncul di stasiun televisi nasional sebagai kampanye pertamanya sebelum secara resmi masuk berinvestasi di Indonesia. Iklan yang merupakan bagian dari kampanye "Jadikan Internet Seluas Kreasimu" ini mengangkat kisah seputar seorang pengguna internet (netter) yang memanfaatkan internet untuk melakukan kegiatan sosial. Meski hanya berdurasi satu menit, iklan tersebut sudah menyampaikan pesan dan membuat haru sejumlah orang yang melihatnya.
Kampanye "Jadikan Internet Seluas Kreasimu" yang digambarkan dalam iklan tersebut menunjukkan bagaimana seorang netter bernama Valencia Randa (@justsilly), yang peduli terhadap kegiatan donor darah, memanfaatkan teknologi internet untuk aktivitas sosialnya. Valencia memanfaatkan browser Chrome untuk mencari informasi seputar donor darah, membuat jaringan dengan memanfaatkan Google+, mengumpulkan orang-orang yang membutuhkan donor darah, dan menyalurkan bantuan dari orang yang bisa mendonorkan darah melalui e-mail.
Dari beberapa e-mail yang masuk, Valencia bisa mendapatkan data orang-orang yang bisa mendonorkan darah sesuai kebutuhan. Valencia kemudian menjadi perantara bagi mereka yang membutuhkan donor darah dan mereka yang mau menjadi pendonor.
Iklan yang juga di-upload di YouTube sejak 6 September 2011 itu sudah dilihat lebih dari 14.000 kali hanya dalam waktu 5 hari. Berbagai komentar pun muncul, kebanyakan menyatakan terharu melihat iklan tersebut yang berhasil menyentuh setiap orang. Ada yang mendukung kegiatan sosialnya, ada pula yang mendukung cara Valencia memanfaatkan teknologi.
Blood for Life terbentuk pada bulan Maret 2009, beberapa saat sebelum peristiwa bencana Situ Gintung melanda Jakarta. Awalnya berbentuk mailing list, terdiri dari 44 akun email, yang merepresentasikan 44 anggota. Mailing list ini membantu siapa pun yang membutuhkan darah jika kebutuhan darah sudah tidak dapat dipenuhi PMI. Gerakan ini bersifat sosial, bukan atas nama yayasan atau organisasi apa pun, sehingga semua pasien yang dibantu juga tak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk mendapatkan donor darah. Siapa pun yang ingin bergabung bisa mengirimkan e-mail kosong ke blood-for-life@googlegroups.com. Diutamakan adalah pengguna akun Google Mail.
Setiap orang yang bersedia bergabung diharapkan untuk menyebutkan nama (baik asli atau nama maya), golongan darah dan rhesus-nya, beserta domisili dan usia. Jika ada kebutuhan atau rumah sakit membutuhkan bantuan donor darah, si penghubung akan mengirimkan e-mail ke milis yang berisi permohonan untuk bantuan donor dan rhesus-nya, serta di RS mana donor darah itu akan dilaksanakan. Diwajibkan menyertakan nomor ponsel untuk bisa dihubungi sewaktu-waktu. Valencia kemudian membuat blog untuk menampung semua informasi dengan alamat http://bloodforlife.wordpress.com. Akun Twitter untuk Blood for Life juga digunakan untuk menyebarkan informasi donor darah, yakni akun @Blood4LifeID.
Selain mengangkat kisah Blood4Life, Google dalam kampanye ini juga menyiapkan video mengenai manfaat layanan-layanannya untuk keluarga. Video berdurasi satu menit yang diunggah di YouTube itu menggambarkan seorang ayah yang mengirim pesan masa depan untuk anaknya. Ia membuat akun Gmail dengan nama "lia.tersayang" dan secara rutin mengirimkan momen-momen spesial bersama anaknya yang dilengkapi foto, video, dan pesan pribadi. Ia berharap suatu saat bila anaknya dewasa membuka pesan-pesan tersebut. Mengharukan.

Selamat Datang Windows 8

 
Microsoft secara resmi akhirnya merilis sistem operasi terbarunya Windows 8 dalam konferensi BUILD yang dihadiri ribuan pengembang aplikasi di Anaheim, California, Selasa (13/9/2011). Presiden Divisi Windows Microsoft, Stefen Sinofsky menyebut Windows 8 sebagai perubahan besar yang pernah dilakukan Microsoft setelah Windows 95.
"Rasanya seperti sistem yang berbeda," kata Sinofsky yang sebelumnya sudah berpengalaman memimpin pengembangan Windows 7. "Cepat, luwes, segar, dan penuh energi," ujarnya. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa Windows 8 memang akan menawarkan pengalaman baru dibanding sistem operasi sebelumnya yang mendukung penuh fitur layar sentuh dan bisa digunakan di semua jenis perangkat baik PC maupun tablet.
Dari sisi tampilan, sistem operasi ini menyajikan menu yang segar seperti Windows Phone 7. Layar pertama langsung menyajikan kumpulan informasi dari aplikasi-aplikasi yang sedang dipakai dan menu yang disusun rapi dengan desain yang disebut Metro. Dari menu awal, penggunannya juga bisa langsung mengakses daftar teman dalam jejaring sosialnya dan menu-menu favorit cukup menggeser layar dengan sentuhan jari.
Software ini juga mendukung berbagai platform hardware. Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya yang hanya mendukung arsitektur prosesor x86, Windows 8 juga mendukung chip ARM yang banyak dipakai di perangkat tablet umumnya. Bentuk perangkatnya pun bisa jauh lebih ramping dan tipis serta bakal punya daya tahan baterai lebih lama.
Sinofsky memastikan bahwa semua software yang berjalan di Windows 7 akan juga bisa dipakai pada Windows 8. Sedikit berbeda adalah dalam hal pendekatan pengguna untuk mengakses beberapa jenis aplikasi. Kalau sistem operasi sebelumnya memaksa pengguna selalu membuka aplikasi satu demi satu, pada Windows 8 kolaborasi antaraplikasi mulai diterapkan. Misalnya lewat fitur yang memungkinkan pengguna mengakses informasi email, Twitter, dan jejaring sosial dalam satu tampilan.
Saat ini, Windows 8 memang baru diperkenalkan untuk para pengembang karena baru versi developer preview. Belum ada kepastian kapan software ini akan mulai didistribusikan ke pasar. Masih harus melalui tahap beta, release candidate, dan release to manufacturing, sebelum didistribusikan. "Kami pastikan dulu kualitasnya dan tidak tergantung pada tenggat waktu," ujar Sinofsky.